One's destination is not a place, but a new way of seeing things.
-Henry Miller-

Rabu, 01 Mei 2013

Latex oh latex

Latex? Oh, ndak, ndak, sama sekali ndak. Saya ndak lagi ngomongin kondom (ya, hampir sebagian besar kondom itu dibikin dari latex). Yang mau saya omongin itu latex  word processing yang tenar buat standar penulisan paper atau karya ilmiah lain itu lho. 

Perjumpaan pertama saya dengan latex kira2 setahun yang lalu, ketika saya n hatta (teman, red) disuruh nulis paper untuk disubmit ke elsevier. Oiya, sebelumnya di tempat kuliah saya memang sejak sem 1 dah dikasi tau Pak Eka (dosen metopen) kalau latex itu pusakanya orang nulis paper.


Long story short, ceritanya mau clbk dengan latex nih, kalau dulu yg penting jadi papernya (ga paham latexnya), sekarang harus paham latex sepaham2nya :). Apalagi kalau bukan karena master Yohan yg mau ngajarin. Hahaha, memang teman saya yang satu itu suuuuuper sekali, hail to master Yohan :).

Ringkasan thesis pokoknya harus pakai Latex!


Kita ndak lagi ngomongin yg ini lho :p
Latex yg bener :D