Hi, salam semuanya
Oke2, kembali ke topik ya, jadi air terjun si karim tu, semacam air terjun (ya iya lah air terjun) yang belum tersentuh (mungkin mirip silangit ya klo di purworejo) tapi ini jauuuuh lebih tinggi terjunnya. Jangan tanya gmana caranya ke sana ya (jalannya amburadul), yang penting sampai aja. oiy kami kedapatan menangkap basah dua sejoli yang tengah memadu kasih di sini (hayo, ngapain di tempat sepi berduaan aja :p), kita sebut mereka si A dan si B ya, soalnya ntar ada cerita tambahan tentang si A dan si B. wkwkwkwk
Fotonya ntar ya ...
Kebetulan saya habis dari wonosobo, yah semacam jalan2 buat melepas kejenuhan ngampus lah, hehehe :)
Saya sendirian ke wonosobo, sebenarnya mau rombongan bareng teman2 si, tapi kok sepertinya cuma berwacana doang yah :p, karena ga jadi2 ya sudah saya ke sana duluan deh.
Gmana kesananya? Siang sms tman minta nomer travel + kesediaan jadi guide --> sore telp travel --> malam berangkat. Praktis tidak ada persiapan, bahkan sampai travelnya jemput pun saya masih main dota mandi + belum siapin baju. Total ke wonosobo cuma modal pasta gigi sebiji doang :p. Oiya, travel nya bayar 50 ribu, mahal sih menurut saya, tapi yah mau gmana lagi, sudah malam dan adanya cuma itu e (klo ditunda besok, pasti ga jadi2)
Di sana ngapain? Seneng2 lah pastinya. Saya bangun j5 (cuma untuk menyadari klo wonosobo = salatiga, dingiin euy :D ). Lanjut jalan2 sekitar rumahnya bayu (temen), eee, ternyata ada taman wisata kalianget. ya kesana deh, tapi kok belum di buka ya? gampang, tinggal panjat pagar aja :D. Ada kolam renang air hangat lho di sini, enak banget dingin2 bisa berenang air hangat. oiy, karena namanya taman, disini juga ada tumbuh2an hijau lho, pemndangannya oke banget, cocok buat piknik keluarga. Tiketnya berapa? Gratis tis tis, hahaha. Pulang dari taman, sekitar j6, langsung di ajak si bayu buat sarapan nasi megono + tempe kemul. Nasi megono itu nasi yang dimasak dengan sedikit air (jadi agak keras) terus di urap sama kubis sayur yang dah di bumbuin, enak banget apalagi dimakan bareng tempe kemul.
Selanjutnya, sekitar j10, bareng wawan, abi, dan adit (yang dah nunggu dari j8) kita berangkat ke air terjun si karim. Oiya, sebelumnya, karena nungguin pinjaman motornya lama, saya makan mie ongklok longkrang (mie ongklok plg enak di wonosobo). Mie nya gepeng, tipis2 dimakan sama sate ayam + tempe kemul, minumnya teh hangat, enaaak, total habis 11 rb (ya,karena satenya cuma 3 tusuk :p).
Oke2, kembali ke topik ya, jadi air terjun si karim tu, semacam air terjun (ya iya lah air terjun) yang belum tersentuh (mungkin mirip silangit ya klo di purworejo) tapi ini jauuuuh lebih tinggi terjunnya. Jangan tanya gmana caranya ke sana ya (jalannya amburadul), yang penting sampai aja. oiy kami kedapatan menangkap basah dua sejoli yang tengah memadu kasih di sini (hayo, ngapain di tempat sepi berduaan aja :p), kita sebut mereka si A dan si B ya, soalnya ntar ada cerita tambahan tentang si A dan si B. wkwkwkwk
Turun dari si Karim, sekitar j12 kita cari musholla terus lanjut ke dieng :D, sebelum ke dieng mampir ke telaga menjer dulu dong :D. Telaga menjer itu ceritanya terbentuk akibat dari letusan vulkanik di kaki Gunung Pakuwaja. Dulunya air di telaga itu hanyalah dari beberapa mata air kecil di sekitar telaga dan juga mengandalkan curah hujan yang cukup tinggi didaerah ini. Pada zaman penjajahan Belanda dengan akan dibangunnya PLTA Garung dibawah telaga tersebut, maka dibendunglah sebagian sungai Serayu yang berada di sebelah utara desa Jengkol. Kemudian dialirkan melalui terowongan bawah tanah sepanjang ± 7 km dibawah perkebunan teh PT Tambi yang berada di sebagian wilayah Desa Kreo dan Tlogo. Untuk mengalirkan air dari telaga ini menuju PLTA, dibendunglah sebagian kecil dari telaga dan di bawahnya dipasang pipa dengan diameter mencapai ± 3m menuju ke PLTA yang berjarak sekitar 2 km.(ambil dari wikipedia). Karena cuaca dah mendung, kita di sini ga lama, cuma foto2 bentar terus lanjut ke dieng :D
Cuacanya semakin ga bersahabat, dan gtw mungkin karena om bayu + wawan segan kalau mundur (kasian saya maksudnya), ya lanjut aja, di pertigaan ke dieng, abi+adit memutuskan buat pulang karena cuaca mendung banget dan mereka ga bawa jas hujan. Oke, berarti tinggal saya wawan + bayu. Lanjuuuut. Masi inget dengan si A dan si B, pasangan muda mudi yang kepergok tengah bermesum ria? Nah di gardu pandang ini, kita ketemu lagi sama si A dan si B, wkwkwkwk. Dan lucunya lagi si A dan si B langsung ngeloyor pergi begitu liat kami, wkwkwkkw
Di dieng, ternyata hujan lmyn deras, ya sudah menepi dulu di rumah carica nya bu nur sekalian beli oleh2. lmyn lho, disini kami bisa liat gmana caranya manisan carica dibikin dan dikasi carica + keripik kentang gratis. Oke, karena hujannya dah reda, ya lanjut dong, dari tempatnya bu nur ke dieng ternyata cuma sekitar 15 menit, sebelum masuk ke kompleksnya kami rogoh saku masing2, masih ada berapa duit, karena mepet,ya kami sepakat buat liat 1 obyek aja (Oiya, di dieng ada model tiket terusan, jadi kita bayar 20rb di awal terus bisa liat telaga warna, kawah si kidang, dieng theatre, sama candi). Kita sepakat liatnya kawah si kidang aja.
@gardu pandang dieng |
Well, kawahnya bagus, cuma sayang karena habis hujan asap belerangnya jadi banyak. Bagi yang jago fotografi recommended banget deh ke sini, pemandangan alamnya dan orangnya bagus banget :D.
Oke2, saatnya pulang, sekitar j4 kami mulai meninggalkan dieng, pulangnya karena masi penasaran sama obyek yang lain, kami ambil rute lain (maksudnya biar bisa liat obyek yang lain :D), ooo ternyata candinya oke juga + penasaran sama dieng theatre. Perjalanan pulang kami sempetin liat perkebunan teh tambi yang katanya kualitas ekspor itu. -Bagi yang tertarik jalan2 ke tambi, ada lho paket outbond di tambi- Plg sampai wonosobo sekitar jam 5, oke sebelum balik pondokan, lanjut ke mie ongklok pak yadi dulu dong (ad yang bilang longkrang nomer 1, ad yang bilang pak yadi nomer 1, enak semua si), mie ongklok nya pakai mie bakso biasa, cuma satenya sate sapi.
Btw, saya baru sadar kalau orang wonosobo itu maniak sate >.<. Lha kok bisa? ya iya dong, masa ada yang pesen mie ongklok 1 tapi satenya habis 2 porsi (20 tusuk). Ini mana makanan utama mana condimentnya, kebalik2 kek na. J6 sampai rumah bayu, langsung mandi terus siap2 otw jogja. Sebelum pulang ternyata dah dimasakin sama ibunya bayu. Tebak, apa coba? SUP IGA, wkwkwk, asyiiik. Kapan ya terakhir kali makan sup iga? -maklum anak kos- Enak banget sup nya, tapi ada side effectnya nya nih, sepanjang malam ga bisa tiduur, mungkin efek dari daging kambingnya ya? Hahahaha
@mie ongklok pak yadi, dengan muka kucel dan kumal,wkwkwk |
Btw, saya baru sadar kalau orang wonosobo itu maniak sate >.<. Lha kok bisa? ya iya dong, masa ada yang pesen mie ongklok 1 tapi satenya habis 2 porsi (20 tusuk). Ini mana makanan utama mana condimentnya, kebalik2 kek na. J6 sampai rumah bayu, langsung mandi terus siap2 otw jogja. Sebelum pulang ternyata dah dimasakin sama ibunya bayu. Tebak, apa coba? SUP IGA, wkwkwk, asyiiik. Kapan ya terakhir kali makan sup iga? -maklum anak kos- Enak banget sup nya, tapi ada side effectnya nya nih, sepanjang malam ga bisa tiduur, mungkin efek dari daging kambingnya ya? Hahahaha
Oke, sampai di jogja sekitar jam 10 (pakai travel yang sama, bayar 50 ribu juga T.T) lanjut nonton TV sambil browsing2 (Lamb effect mode ON :D). Yeaaaaaah, wonosobo mantaap!!!
Fotonya ntar ya ...